prophetrock – Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sepakat memperkuat hubungan strategis kedua negara dalam pertemuan puncak pertama mereka di Tokyo, Selasa (28/10). Pertemuan ini menjadi simbol awal kerja sama baru antara Tokyo dan Washington di bawah kepemimpinan Takaichi, yang baru sepekan menjabat sebagai perdana menteri perempuan pertama dalam sejarah Jepang.
Dalam pidato pembukaannya, Takaichi menyatakan komitmennya untuk membangun “era keemasan baru” dalam hubungan Jepang-AS. Ia menekankan bahwa kemitraan antara kedua negara kini telah berkembang menjadi “aliansi terbesar di dunia,” terutama di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Asia Timur.
Trump menanggapi dengan penuh antusias. “Saya selalu memiliki cinta dan rasa hormat besar terhadap Jepang. Saya percaya hubungan ini akan lebih kuat dari sebelumnya,” ucapnya. Mantan presiden AS itu juga berjanji akan selalu siap membantu Jepang dalam bidang pertahanan dan ekonomi kapan pun dibutuhkan.
Berdasarkan sumber dari pemerintahan , Takaichi bahkan berencana mengusulkan Trump sebagai calon penerima Hadiah Nobel Perdamaian atas kontribusinya tersebut.
“Baca juga : Jahja Setiaatmadja Preskom BCA Lepas 1 Juta Saham BBCA”
JEPANG TARGETKAN KENAIKAN ANGGARAN PERTAHANAN CAPAI 2 PERSEN PDB
Dalam pertemuan itu, isu pertahanan menjadi fokus utama pembahasan antara kedua pemimpin. Di tengah meningkatnya ancaman dari China dan Korea Utara, Jepang menegaskan komitmennya untuk memperkuat kemampuan militernya sesuai dengan permintaan Washington agar sekutu-sekutunya menambah belanja pertahanan.
Takaichi menegaskan niat pemerintahnya untuk mempercepat peningkatan anggaran pertahanan menjadi 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada Maret mendatang, dua tahun lebih cepat dari target semula tahun fiskal 2027. Langkah ini menunjukkan keseriusan Tokyo dalam memperkuat sistem keamanan nasionalnya.
“Peningkatan ini merupakan langkah penting dalam memastikan Jepang mampu merespons ancaman yang berkembang secara efektif,” ujar Takaichi.
Kebijakan tersebut melanjutkan arah yang ditetapkan sejak pemerintahan sebelumnya ketika merevisi Strategi Keamanan Nasional pada akhir 2022. Dalam revisi itu, Jepang menegaskan komitmennya untuk memperkuat kemampuan pertahanan diri dan memperluas kerja sama dengan Amerika Serikat.
Pertemuan Takaichi dan Trump menandai babak baru dalam hubungan diplomatik Jepang-AS, dengan fokus pada keseimbangan kekuatan di kawasan Asia-Pasifik. Langkah ini juga diharapkan memperkuat posisi sebagai mitra strategis utama Amerika Serikat dalam menghadapi tantangan geopolitik abad ke-21.
“Baca juga : Instrumen Investasi Favorit Miliarder, Bukan Saham atau Crypto”




Leave a Reply