PBB Bahas Palestina, Prabowo Hadiri Sidang Umum

prophetrock- Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa resmi dimulai di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. Acara bergengsi ini mengusung tema “Better together: 80 years and more for peace, development and human rights” yang menekankan pentingnya kebersamaan, pembangunan, serta penghormatan hak asasi manusia.

Indonesia turut serta dalam pertemuan tahunan tersebut dengan Presiden Prabowo Subianto hadir sebagai kepala delegasi. Kehadiran ini menjadi yang pertama bagi Kepala Negara Indonesia dalam Sidang Umum PBB setelah sepuluh tahun.

Kementerian Luar Negeri RI melaporkan, hingga 11 September, sebanyak 145 negara dari total 193 anggota PBB telah memastikan partisipasi. Dari jumlah itu, 137 negara diwakili langsung kepala negara atau pemerintahan, sedangkan sisanya oleh wakil presiden dan wakil perdana menteri.

Prabowo dijadwalkan berpidato pada sesi Debat Umum Tingkat Tinggi pada 23 September. Ia mendapat nomor urut ketiga, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. Kehadiran Prabowo dipandang penting karena memberikan ruang bagi Indonesia untuk menegaskan posisinya terkait isu-isu global, termasuk perdamaian, pembangunan, dan hak asasi manusia.

Sidang Majelis Umum PBB menghasilkan resolusi yang bersifat moral dan politis meski tidak selalu mengikat secara hukum. Namun, resolusi terkait pengakuan negara dapat memiliki dampak hukum yang signifikan. Dengan demikian, partisipasi aktif Indonesia diharapkan memperkuat citra bangsa sebagai negara yang konsisten mendorong multilateralisme dan keadilan global.

“Baca Juga: EA Sports FC 26 Alami Gangguan Saat Early Access Mulai”

PBB FOKUSKAN PEMBAHASAN PADA ISU PALESTINA DAN SOLUSI DUA NEGARA

Selain memperingati 80 tahun berdirinya PBB, sidang kali ini juga menyoroti isu Palestina. Konferensi internasional khusus akan diadakan pada 22 September, membahas penyelesaian damai konflik Palestina melalui implementasi solusi dua negara. Pertemuan tersebut dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi.

Kegiatan ini menegaskan kembali dukungan internasional terhadap kemerdekaan Palestina sekaligus mencari langkah nyata untuk mengakhiri pendudukan. Konferensi juga diharapkan menjadi momentum bagi negara-negara anggota agar bersatu dalam memperkuat upaya perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Selain isu Palestina, berbagai agenda penting lainnya turut dibahas, termasuk peringatan 30 tahun konferensi dunia keempat tentang perempuan serta pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Rangkaian sidang ini menunjukkan bahwa PBB terus berusaha menjaga relevansi dan komitmen terhadap tantangan global.

Partisipasi aktif Indonesia melalui Prabowo di forum dunia ini menjadi kesempatan strategis untuk menegaskan peran bangsa sebagai jembatan perdamaian. Dengan membawa semangat multilateralisme, Indonesia diharapkan mampu memperkuat diplomasi internasional dan menyuarakan dukungan bagi penyelesaian konflik melalui cara-cara damai.

Sidang Majelis Umum PBB ke-80 tidak hanya menjadi forum politik, tetapi juga simbol kesepakatan global untuk menjaga masa depan dunia yang lebih damai, adil, dan berkelanjutan.

“Baca Juga: Ryu Ga Gotoku Studio Bocorkan Yakuza Kiwami 3″